Wednesday 29 July 2009

Worm:PIF/Starter.A Virus Shortcut

Virus shortcut adalah virus local dengan cirri-ciri sebagai berikut :

  1. Di folder my documents terdapat sebuah file yang bernama data base.mdb, dan ternyata ini adalah file induknya.
  2. File Autorun.inf, Thumb.db, Microsoft Lnk disetiap driver, folder dan flashdisk sampai pada SUB folder yang ke-2.
  3. Membuat file duplikat di setiap folder dengan extensi .Lnk, maksimal 5 nama folder pertama, misalnya jika di C:/Windows ada banyak maka hanya akan diambil 5 nama pertama saja. Dan berlaku sampai sub folder yang ke-2.
  4. Mematikan fungsi dari file Registry
  5. Menambahkan value di registry
  6. Update for windows XP.Sys/” “

Untuk script yang terakhir mungkin sekali ini hanya script untuk mengecoh saja, tetapi dalam prakteknya kita harus mendeletenya. Jika pada saat kita logon computer maka akan didapat message error.

Yang bikin kita jadi pusing adalah banyak sekali shortcut yang dibuat oleh virus tersebut Dan hebatnya virus tersebut jika penanganannya kurang tepat akan selalu ada kata lain susah hilang. Oleh sebab itu ada beberapa cara yang harus dilakukan untuk memberantas virus yang ngeselin ini.

  1. Matikan proses dari file WSCRIPT yang terletak di C:/Windows/System32. dengan cara menggunakan tools CProcess, HijackThis atau dapat juga menggunakan Task Manager dari Windows.
  2. Sebelumnya matikan dulu proses SYSTEM RESTORE.
  3. Setelah dimatikan proses dari Wscript tersebut, kita harus mendelete atau merename dari pada file tersebut agar tidak digunakan (untuk sementara) lagi oleh virus tersebut. Sebagai catatan, jika kita merename dari file Wscript.exe tersebut dengan automatis akan dikopikan lagi di folder tersebut, oleh sebab itu kita harus mencari dimana file Wscript.exe yang lainnya biasanya ada di C:/Windows/SN ServicePackUninstall$, C:/Windows/SNServicePackFiles/i386.
  4. Delete file induknya yang ada di C:/Documen and setting//MyDocuments/database.mdb, agar setiap kali computer dijalankan tidak akan meload file tersebut. Dan jangan lupa juga kita buka MSCONFIG, disable perintah yang menjalankannya.
  5. Kemudian kita delete file Autorun.INF. Microsoft.INF dan Thumb.db dengan cara, klik tombol START, ketik CMD pada RUN, pindah ke drive yang akan dibersihkan, misalnya drive C:/, maka yang harus kita lakukan adalah ketik C:/del Microsoft.inf/ s = perintah ini akan mendelete semua file Microsoft.inf di seluruh folder di drive C: jika ingin pindah drive tinggal diganti nama drivenya missal D:/del Microsoft.inf/s
  6. Untuk file autorun.inf, ketik C:/del autorun.inf/s/ah/f = perintah akan mendelete file autorun.inf (syntax/ah/f) digunakan karena file tersebut memakai attrib RSHA, begitu juga untuk file Thumb.db lakukan juga hal tersebut.
  7. Untuk mendelete file-file selain file sebelumnya, sebainya kita mencari nya dengan cara Search file dengan ekstensi .Lnk ukurannya 1 Kb, Pada “More advance options”, pastikan option Search system folders” dan “Search hidden files and folders “ keduanya telah dicentang.
  8. Berhati-hatilah ketika mendelete karena tidak semua file shortcut/file LNK yang berukuran 1 Kb adalah virus, kita dapat membedakannya dari iconnya, size dan type. Untuk shortcut yang diciptakan virus iconnya selalu menggunakan icon “folder”, ukuran 1 Kb dengan type “Shortcut”. Sedangkan folder yang benar seharusnya tidak memiliki “Size” dan typenya adalah “file folder”.
  9. Proses perbaikan registry dengan menyalin script dibawah ini pada program “notepad” kemudian simpan dengan nama “Repair.Inf”. Jalankan file tersebut dengan cara:
    1. Klik kanan repair.inf
    2. Klik Install

[Version]

Signature=”$Chicagos$”

Provider=Vaksincom Oyee

[DefaultInstall]

AddReg=UnhookRegKey

DelReg=del

[UnhookRegKey]

HKML, Software\CLASSES\batfile\shell\open\command,,,’””’%1’”’%*”

HKML, Software\CLASSES\comfile\shell\open\command,,,’””’%1’”’%*”

HKML, Software\CLASSES\exefile\shell\open\command,,,’””’%1’”’%*”

HKML, Software\CLASSES\piffile\shell\open\command,,,’””’%1’”’%*”

HKML, Software\CLASSES\regfile\shell\open\command,,,”regedit.exe”%’”’

HKML, Software\CLASSES\scrfile\shell\open\command,,,’””’%1’”’%*”

HKML,SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\ CurrentVersion\Winlogon, Shell,0, “Exeplorer.exe”

HKML,SYSTEM\ControlSet001\Cintrol\SafeBoot,AlternateShell,0, “cmd.exe”

HKML,System\ControlSet002\Control\SafeBoot,AlternateShell,0, “cmd.exe”

[del]

HKML,SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run, Winupdate

HKCU,SOFTWARE\Microsoft\Windows\Current\Version\Run, exeplorer

Dikutip dari: Tabloid komputek edisi 612 hlm.11

BAB IV Sel SEbagai Struktur Dasar Kehidupan (BIOLOGI UMUM)

BAB IV

Sel Sebagai Struktur Dasar Kehidupan

Semua organisme disusun oleh sel atau sejumlah sel. Sel-sel penyusun organisme tersebut merupakan suatu kesatuan hidup terkecil, artinya bahwa semua kegiatan hidup organisme merupakan manifestasi dari proses-proses metabolisme dan reproduksi dari pada sel.

A. Sejarah dan Teori Sel

Biologi sel atau sitologi merupakan sains biologi yang mempelajari tentang sel. Adapun bagian yang dipelajari tersebut meliputi morfologi, biokimia, sitokimia, fisiologi dan sifat-sifat genetiknya.

1. Sejarah Sel

Studi mengenai biologi sel tidak dapat dipisahkan dari penemuan mikroskop. Permulaan biologi sel dapat dikatakan pada abad ke-15 ketika da Vinci pada tahun 1485 menggunakan lensa untuk melihat objek-objek kecil. Mikroskop sederhana telah diciptakan oleh Galileo pada tahun 1610. KOmponen/ susunan mikroskop pertama telah dibuat oleh Robert Hooke (1665). Dia mengamati sayatan tipis gabus di bawah mikroskop, yang ternyata bahwa gabus tersebut disusun oleh bagian-bagian yang menyerupai kotak. Kotak-kotak tersebut selanjutnya dinamakan sel (Latin, cella=rongga yang kosong). Antoni V Leeuwenhoek (1723), membuat mikroskop sederhana dan mempelajari struktur bakteri, protozoa, spermatozoa, sel darahdan sebagainya.

Pada abad ke-19 sel-sel telah diamati secara ekstensif dengan menggunakan mikroskop. Pada awal abad ke-19 ini telah diketahui bahwa seluruh organ binatang disusun oleh jaringan-jaingan seperto otot, tulang keras, tulang rawan dan lemak.

Demikian pula batang, akar, daun dan organ-organ lain pada tumbuhan tinggi disusun oleh jaringan yang berbeda. Pada tahun 1824, orang Inggris, H.J.Deutrochet menyatakan “bahwa seluruh jaringan-jaringan organic, sesungguhnya adalah sel-sel bulat kecil yang tampak disatukan hanya oleh kekuatan adesif sederhana, dengan demikian seluruh jaringan tumbuhan dan binatang sesungguhnya merupakan jaringan-jaringan sel yang mengalami bermacam-macam modifikasi”.

2. Teori Sel

Tahun 1838, seorang ahli botani bangsa Jerman bernama M. I. Schleiden mempelajari sel-sel tumbuhan. Ia menyatakan bahwa “sel adalah organisme, dan seluruh binatang maupun tumbuhan merupakan kesatuan dari organisme tersebut yang tersusun menurut hokum-hukum atau aturan-aturan tertentu”.

Tahun 1839, seorang ahli zoology bangsa Jerman lainnya yang bernama T. Schwann menyatakan “kami telah melihat bahwa seluruh organisme disusun oleh bagian-bagian tertentu yang disebut sel”. Kedua pendapat tersebut selanjutnya dijadikan dasar untuk membuat teori sel.

Teori sel mengatakan bahwa seluruh makhluk hidup dari mulai yang palingsederhana yaitu organisme bersel satu sampai kepada tumbuhan atau binatang yang berderajat tinggi disusun oleh sel, dan tiap-tiap sel dapat berperan secara bebas tetapi merupakan bagian integral dari organisme secara keseluruhan.

Teori sel ini walaupun telah diterima dan dapat menjelaskan teka-teki biologi, tetapi tetap tidak lepas dari kesalahan. Sebagai contoh Schwann mempercayai bahwa sel dapat dihasilkan secara spontan melalui proses analog dengan proses pembentukan kristal. Tetapi studi tentang perkembangan embrio bahwa selama pertumbuhannya, sel-sel mengalami duplikasi sendiri mel;alui pembelahan sel.

Pengamatan ini selanjutnya disimpulkan oleh Rudolf Virchow yang menyatakan bahwa “adanya suatu sel harus berasal dari sel yang ada sebelumnya, sama seperti binatang yang hanya akan ada dari binatang sebelumnya dan tumbuhan hanya berasal dari tumbuhan sebelumnya”, dalam kata lain adanya sel tidak secara spontan.

Tigapuluh tahun berikutnya ahli-ahli sitologi seperti Remak, Henle, Purkinje, Von Mohl, Max Schultze dan Nageli memperbaiki bermacam-macam kesalahan dari teori sel tersebut.

Apakah teori sel ini berlaku bagi semua organisme hidup? Berbagai penyelidikan sitologi ternyata menunjukkan bahwa ada makhluk hidup yang tubuhnya tidak disusun oleh sel yang sesungguhnya (true cell).

Sel yang sesungguhnya didefinisikan sebagai kumpulan dari protoplasma yang memiliki inti dan dibatasi oleh selaput plasma.

Virus merupakan makhluk hidup yang tidak memiliki protoplasma dan inti, tetapi ia hanya memiliki DNA atau RNA sebagai materi genetic. Bakteri dan ganggang biru juga tidak memiliki sel yang sesungguhnya. Pada bakteri dan ganggang biru, materi-materi intinya tidak diikat atau dibatasi oleh selaput inti. Oleh karena itu materi inti tersebut secara langsung berhubungan dengan sitoplasma. Lebih jauh lagi, ganggang tertentu seperti Vaucheria dan fungi tertentu seperti Rhizopus tidak dapat dijelaskan melalui teori sel karena tubuhnya tidak mempunyai sekat sel memiliki banyak inti yang tersebar. Contoh-contoh ini merupakan perkecualian dari teori sel.

B. Teori Protoplasma dan Teori Organisme

Perkembangan sains dan teknologi yang begitu pesat khususnya dibidang biologi, mendorong manusia untuk lebih banyak lagi mengetahui alam kehidupan ini.

Dengan ditemukannya mikroskop yang lebih canggih seperti mikroskop cahaya dan mikroskop electron, pengamatan terhadap sel untuk mengetahui rahasia kehidupan, ternyata perhatian manusia sekarang ini telah lebih beralih kepada bagian-bagian atau komponen-komponen yang terdapat di dalam sel tersebut.

Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh manusia terhadap sel tersebut akihirnya memunculkan teori-teori baru untuk mengganti atau memperbaiki teori lama yang dianggap sudah tidak sesuai lagi.

  1. Teori Protoplasma

Pada pertengahan abad ke-19, beberapa ahli biologi mulai mengenal betapa pentingnya cairan keruh yang terdapat di dalam sel. Purkinie (1839) memberi nama isi sel tersebut dengan protoplasma. Pada tahun 1892 O. Hertwig mengemukakan “teori protoplasma”, suatu teori yang sebelumnya telah diajukan oleh M. Schultze (1861) tetapi masih dalam bentuk kasar. Teori protoplasma menyatakan bahwa semua makhluk hidup termasuk binatang dan tumbuhan disusun oleh protoplasma. Menurut teori ini sel merupakan akumulasi dari substansi hidup atau protoplasma yang memliki inti dan terdapat dalam suatu ruangan yang dibatasi oleh selaput luar.

Pada abad-19, setelah ditemukannya mikroskop cahaya banyak perbaikan telah dilakukan dan banyak materi atau komponen-komponen sel telah diselidiki. Pada tahun 1867 George menyelidiki tentang adanya golgi kompleks di dalam sitoplasma. Selanjutnya pada tahun 1871 Miescher menemukan asam nukleat, dan tahun 1879 Fol mengemati penetrasi spermatozoon terhadap sel telur. MAsih dalam tahun 1879, Fleming memperkenalkan istilah kromatin dan menggambarkan tentang pembelahan kromosom. Selain itu pada tahun 1882 Fleming juga menggambarkan pembelahan mitosis pada sel binatang dan tumbuhan. Dia juga yang mengemukakan tentang hubungan antara asam nukleat dan kromatin.

Pembelahan sel pada tumbuhan ditemukan oleh Strasburger pada tahun 1882, selain itu istilah sitoplasma dan nukleoplasma diberikan oleh Strasburger. Tahun 1883 Metchnikoff mengamati dan memberi nama peristiwa fagositosis. Istilah kromosom telah diperkenalkan oleh Waldeyer tahun 1888. Benda (1898) memberi nama mitokondria, dan pada tahun 1898 ini pula Golgi menggambrakan golgi kompleks sebagai sparatus atau organel yang terdapat di dalam sel. Karena pada seperempat abad terakhir banyak penyelidikan-penyelidikan penting yang telah dibuat di dalam biologi, maka periode tersebut umumnya disebut sebagai “periode klasikal” dari sitologi.

Pada abad ke-20 bermacam-macam mikroteknik telah banyak dilakukan dalam penyelidikan sitologi. Sebagai contoh metode kimia jaringan (histochemical) dan kimia sel (cytochemical) telah banyak dilakukan, bermacam-macam komponen sel telah dapat dipisahkan melalui alat pemusing. Selain itu metode-metode kultur jaringan juga telah banyak dilakukan sehingga memungkinkan untuk studi mengenai sel hidup. Lebih dari itu mikroton ultra (alat untuk menyayat preparat), mikroskop electron, mokroskop sinar X dan sebagainya telah memungkinkan kesempatan baru bagi ahli-ahli biologi untuk menyelidiki sel-sel dan komponen-komponennya secara lebih mendetil. Adanya penelitian dengan menggunakan alat-alat tersebut maka validitas tentang teori sel dan teori protoplasma menjadi kabur atau samara-samar. Oleh karena itu kedua teori tersebut selanjutnya disempurnakan oleh teori baru lainnya yang disebut teori organisme.

Wednesday 15 July 2009

BAB II Organisme Sebagai Sistem

BAB II
Organisme Sebagai Sistem

Semua organisme disusun oleh sebuah atau sejumlah sel. Sel-sel penyusun organisme tersebut merupakan suatu kesatuan hidup terkecil, artinya bahwa semua kegiatan hidup organisme merupakan manifestasi dari proses-proses metabolisme dan reproduksi dari pada sel.
Di dalam sel tersebut, apabila kita daat mengamati molekul-molekul yang terdapat di dalamnya, maka kita akan dapat menyaksikan betapa hebatnya reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalamnya.
Unsur-unsur dan molekul-molekul kimia yang terdapat di dalam sel merupakan suatu substansi yang akan membentuk sistem yang lebih besar dalam suatu organisme.
A. Protoplasma Sebagai Substansi Dasar Makhluk Hidup
Telah dikemukakan bahwa organisme disusun oleh sel. Apa sesungguhnya yang terdapat di dalam sel itu?. Sel yang masih hidup mengandung suatu substansi hidup yang dinamakan Protoplasma. Max Schultze (1825-1874) menyebut protoplasma ini sebagai “dasar-dasar fisik dari suatukehidupan”.
Istilah protoplasma itu sendiri sesungguhnya berasal dari bahasa Yunani yaitu “proto” yang berarti primitif atau pertama dan “plasma” yang berarti substansi atau zat. Bagaimanakah struktur protoplasma?. Apakah protoplasma itu merupakan suatu zat yang homogen sebagaimana halnya air?. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa protoplasma merupakan suatu sistem yang dibangun oleh senyawa-senyawa kimia kompleks yang di dalamnya senantiasa terjadi proses-proses kimia yang kompleks pula.
Untuk membedakan plasma yang terdapat di dalam dan di luar inti sel di gunakan beberapa istilah. Plasma yang terdapat di antara selaput (membran) plasma dan dinding inti disebut sitoplasma (Yunani, kytos=kosong, plasma=substansi). Sitoplasma ini merupakan bagian yang sangat penting pada sel karena merupakan tempat yang berfungsi untuk proses-proses biosintesis dan bioenergetik.
Sitoplasma ini disusun oleh dua tipe struktur yang berbeda yaitu matriks dan organel (Yunani, organon=alat). Bila seluruh organel sitoplasma diambil/dipisahkan maka sitoplasma hanya akan mengandung suatu substansi yang transparansi, homogen dan koloid, bagian itulah yang disebut sebagai matriks.
Purkinya (1840), merupakan bagian matriks ini dengan protoplasma. Banyak lagi istilah lain yang digunakan untuk memberi nama matriks, misalnya saja sitoplasma dasar, hialoplasma, kinoplasma dan sebagainya.
Hartwig (1892), mengemukakan tentang teori protoplasma. Ia menyatakan bahwa “protoplasma adalah sekumpulan substansi kehidupan terdapat dalam ruang yang dibatasi oleh selaput plasma”.
Plasma yang terdapat di dalam inti sel selaput nukleo plasma atau plasma inti. Di dalam nukleo plasma inilah terdapat benang-benang kromatin dengan materi genetik yang dapat diwariskan pada keturunannya.
1. Sifat-sifat fisik protoplasma
Pada masa lampau terdapat banyak pertentangan mengenai sifat-sifat fisik protoplasma khususnya bagian matriks. Beberapa teori mengenai sifat-sifat matriks di antaranya:
a. Teori retikuler : menyatakan bahwa matriks disusun oleh serabut-serabut retikulum atau partikel-partikel di dalam substansi dasar.
b. Teori laveolar : dikemukakan oleh Butschili (1892), ia mengemukakan bahwa matriks disusun oleh tetesan-tetesan suspensi atau gelombung-gelembung kecil yang menyerupai buih emulsi.
c. Teori granular : dikemukakan oleh Altman (1893). Teori ini menunjang teori yang menyatakan bahwa matriiks berisi butiran-butiran yang ukurannya tidak sama. Butiran-butiran terdapat dikenal sebagai bioplas.
d. Teori fibrilar : dikemukakan oleh Fleming. Ia mengemukakan bahwa matriks disusun oleh serabut-serabut.
e. Teori kolonial : merupakan teori terbaru setelah adanya penyelidikan terhadap matriks dengan menggunakan mikroskop elektron. Menurut teori ini sebagai matriks terdiri dari larutan (solution) dan sebagian lagi merupakan sistem koloid
Larutan (solution) adalah suatu campuran likuid yang disebut pelarut (solvent) dan beberapa zat kimia dalam bentuk cair atau padat yang disebut zat terlarut (solute), di dalam larutan, partikel-partikel yang terlarut diameternya kurang dari 1/10.000 milimeter. Bagian larutan dari suatu matriks terdiri dari air sebagai pelarut, dengan bermacam-macam zat terlarut yang sangat penting seperti glukosa, vitamin, mineral, asam amino, asam lemak dan enzim-enzim.
Untuk lebih jelasnya mengenai sifat-sifat fisik matriks tersebut, cobalah kita perhatikan gambar di bawah ini.

Sitoplasma dalam kedaan Sol Sitoplasma dalam kedaan gel
Gambar: Keadaan fisik protoplasma
Sistem koloid adalah suatu system yang terdiri atas medium likuid dan mempunyai partikel dengan diameter antara 1/1.000.000 militer sampai1/10.000 milimeter yang tersebar di dalam medium tersebut. Sistem koloid ini dapat pula dikatakan sebagai suatu system yang disusun oleh 2 fase yaitu fase likuid dalam bentuk air, dan fase tersebar (disepersal) dalam bentuk makromolekul pada seperti protein dan asam nukleat, serta dalam bentuk cairan seperti protein dan asam nukleat, serta dalam bentuk cairan seperti lemak minyak.
Fase pembalikan (reversal): system koloidpada suatu matriks dapat terjadi dalam bentuk kental atau setengah padat. Keadaan ini dikenal sebagai fase gel atau keadaan gel.
2. Sifat-sifat kimiawi protoplasma
Sampai sekarang di alam ini telah ditemukan kira-kira 104 unsur kimia. Di luar ke-104 unsur tersebut ternyata dalam sitoplasma masih terdapat kira-kira 36 unsur kimia lainnya. Ke-36 unsur tersebut terdapat dalam persentase yang berbeda-beda, akan tetapi sangat berperan dalam melaksanakan bermacam-macam aktivitas biologi dan kimia di adalam sel.
Secara umum unsur-unsur tersebut dikelompokkan ke dalam 3 kategori sesuai dengan persentasenya di dalam matriks dan kimia di dalam molekul sebagai berikut:
(i). Unsur-unsur makro
Unsur-unsur yang terdapat dalam jumlah besar di dalam matriks dan disebut sebagai unsur makro. Unsur tersebut adalah oksigen 62%, karbon 20%, hidrogen 10% dan nitrogen 3%. Unsur-unsur ini di dalam matriks sangat memegang peranan penting, karena dapat membentuk senyawa-senyawa kimia yang besar molekulnya dan mempunyai peranan penting dalam biologi. Sebagai contoh adalah karbohidrat, lemak dan proteinmerupakan molekul-molekul yang dibentuk oleh unsur-unsur O, C dan H, sedangkan protein di samping ketiga unsur tersebut, molekulnya selalu mengandung N.
(ii). Unsur-unsur mikro
Di dalam matriks, unsur-unsur yang terdapat dalam perseantase rendah dinamakan unsur-unsur mikro (trace elements). Unsur-unsur kimia yang termasuk ke dalam unsur mikro ini di antaranya: Kalsium (Ca, 2,5%), fosfor (P, 1,14%), klorida (Cl, 0,16%), sodium (Na, 0,010%), sulfur (S, 0,14%), potasium (K, 0,11%), magnesium(Mg, 0,70%), yodium (I, 0,014% dan besi (Fe, 0,10). Contoh peranan unsur-unsur mikro bagi tubuh suatu organisme diantaranya fosfor merupakan salah satu komponen utama dari Adenosin Trifosfat (ATP) Deoxyribonucleic acid (DNA) dam Ribonucleic acid (RNA). Lebih jauh lagi, banyak unsur-unsur mikro ini diperlukan oleh sel untuk bermacam-macam aktivitas fisik dan kimia seperti osmosis, difusi dan aktivitas-aktivitas kimia lainnya.
(iii). Unsur-unsur ultrastruktur
Selain unsur-unsur tersebut tersebut di atas, terdapat beberapa unsur lainnya seperti coper (Cu), kobal (Co), mangan (Mn), zinc atau seng (Zn) molibdat (Mo), boron (B), silikon (Si) dan sebagainya, terdapat dalam matriks dalam jumlah yang sangat sedikit. Umumnya unsur tyersebut diperlukan oleh sel sebagai kofaktor dalam bermacam-macam reaksi kimia.
(iv). Unsur terdapat dalam bentuk unit-unit kecil yang disebut atom. Atom-atom tersebut dibangun oleh partikel-partikel subatonik yang terdiri dari neutron, proton dan elektron. Neutron dan proton terdapat di bagian pusat atom dan disebut inti atom. Neutron merupakan partikel atom yang tidak bermuatan listrik (netral) sedangkan proton membawa satu unit muatan listrik positif. Elektron sendiri membawa satu unit listrik negatif. Elektron ini selalu mengorbit mengelilingi inti atom karena adanya inti positif yang menarik muatan negatif dari elektron tersebut.
(v). Dua atom A dan B di dalam sel dapat terletak dalam jarak yang dekat sekali. Bila inti atom A menarik elektronnya sangat kuat, sedangkan inti atom B lemah, maka elektron B dapat tertarik oleh atom A. Dengan demikian atom A sekarang memiliki tambahan elektron, sehingga atom A muatan negatifnya otomatis bertambah. Atom atau kelompok atom yang menerima atau kehilangan satu atau lebih elektron disebut ion. Ion yang bermuatan negatif disebut anion dan yang bermuatan positif disebut kation. Proses pemindahan elektron di antara atom-atom tersebut dinamakan ionisasi atom. Proses ionisasi ini tidak ahanya terjadi akibat dua buah atom yang berdekatan kemudian saling tarik menarik elektronnya saja, akan tetapi pada peristiwa fotosintesis ionisasi dapat terjadi karena adanya penyerapan energi dari luar. Misalnya saja atom klorofil (Kl) yang menyerap cahaya matahari dengan energi yang cukup tinggi, maka salah satu elektronnya dapat terlempar dari atom tersebut. Dengan demikian atom klorofil itu sekarang menjadi Kl+ (klorofil yang kehilangan satu elektron), atau dengan kata lain klorofil tersebut mengalami ionisasi.






Kl+= Kl minus satu elektron


Klorofil
(Kl)


e -= elektron yang membawa
satu unit muatan listrik negatif
sinar matahari

Atom A Atom B











Atom B Ion B+
Gambar : Pemindahan elektron dan pembentukan susuna ion.
Peristiwa pemindahan suatu atom menjadi anion dan kation disebut ionisasi.
Elektrolit dan non elektrolit: molekul-molekul dalam matriks ada yang bersifat elektrolit dan nin elektrolit. Molekul-molekul garam mineral umumnya bersifat elektrolit, artinya molekul-molekul dalam matriks tersebut berada dalam bentuk ion. Dengan adanya ion-ion bebas tersebut, maka larutan tersebut dapat meneruskan arus listrik.
Suatu larutan dikatakan elektrolit bila larutan tersebut dapat melakukan desosiasi, sedangkan larutan yang tidak dapadesosiasi disebut non elektrolit, misalnya saja glukosa. Glukosa ini di dalam matriks tidak mengalami ionisasi.
Elektrolit di dalam matriks memegang peranan yang sangat penting di dalam menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa. Ion tertentu seperti magnesium (Mg+) sangat dibutuhkan untuk beberapa aktivitas enzimatik karena magnesium ini berfungsi sebagai kofaktor.
Non Elektrolit: di dalam matriks beberapa mineral tersebut teradapat dalam bentuk non elektrolit. Beberapa non elektrolit yang terdapat di dalam matriks di antaranya Na, K, Ca, Mg, Cu, I, Fe, Mn, Mo, Cl, Zn, Ni dan sebagainya. Besi (Fe) terdapat pula di dalam hemoglobin dan beberapa enzim sebagai katalase. Kalsium (Ca) terdapat pula di dalam darah, matriks dan tulang. Mangan (Mn), molibat (Mo) dan seng (Zn) berguna sebagai kofaktor bagi aktivitas enximatik.
Asam, basa dan garam; senyawa atau campuran yang terdapat di dalam matriks umumnya terdapat dalam bentuk, basa atau garam.
(i). Asam adalah suatu senyawa yang mana di dalam pemecahannya menghasilkan ion-ion hidrogen
(ii). Basa adalah suatu senyawa yang merupakan penggabungan anatara logam (metal) dengan hidrolik radikal (OH-) atau suatu senyawa yang mana di dalam pemecahannya menghasilkan ion-ion hidroksil.
(iii). Garam adalah senyawa yang disusun oleh metal dan non metal serta tidak menunjukkan senyawa asam atau basa. Dalam pemecahan atau penguraiannya, garam ini tidak menghasilkan ion hidrogen atau ion hidroksil.
B. Zat Anorganik dan Zat Organik
1. Zat Anorganik
Zat anorganik secara normal didapatkan pada benda-benda tak hidupyang ada di alam misalnya logam, non logam dan senyawa-senyawa seperti air, garam dan bermacam-macam elektrolit atau non elektrolit.
Zat anorganik yang paling banyak terdapat di dalam matriks adalah air. Jumlah air dalam matriks kira-kira 65% samapi 80%. Di dalam matriks air ini dapat berada dalam bentuk air beban atau air ikatan. 95% dari seluruh air yang terdapat dalam sel digunakan oleh matriks sebagai pelarut zat organik dan anorganik, air tersebut dikenal sebagai air bebas. Sisanya yang 5% dapat bersatu atau berikatan dengan molekul-molekul protein melalui ikatan hidrogen atau yang lainnya, air inilah yang dikenal sebagai air ikatan.
Jumlah air di dalam matriks sel suatu organisme secara langsung tergantung pada usia, habitat dan aktivitas metabolisme organisme tersebut. Sebagai contoh, sel-sel embrio mempunyai 90%-95% air yang akan berkurang secara cepat pada organisme dewasa.
Fungsi air bagi suatu organisme di antaranya:
(i). Pelarut zat anorganik dan zat organik yang paling baik bagi makhluk hidup.
(ii). Membentuk medium despresi yang baik untuk sistem koloid di dalam matriks.
(iii). Dapat berfungsi sebagai pelarut elektrolit
(iv). Dapat mengatur kestabilan media transportasi makanan, sampah nitrogen dan zat-zat lain yang diperlukan.
(v). Merupakan zat yang tranzparan sehingga memungkinkan organel-organel khusus seperti kloroplas pada sel tumbuhyan menyerap cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis.
2. Zat Organik
Substansi kimia yang mengandung karbon dan bergabung dengan satu atau lebih unsur-unsur, seperti hidrogen (H), nitrogen (N), sulfur (S) dan sebagainya dinamakan senyawa organik. Senyawa ini biasanya terdiri dari molekul-molekul besar yang dibentuk oleh struktur unit yang disebut monomer. Senyawa organik utama yang terdapat di dalam matriks adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, hormon dan nukleotida.
a. Karbohidrat
Dari bahasa Latin yakni carbo=karbon, hydro=air merupakan senyawa yang terdiri dari karbon, hodrogen dan oksogen. Karbohidrat ini merupakan sumber energi bagi semua makhluk hidup. Hanya tumbuhan hijau dan beberapa mikroba tertentu yang memiliki kemampuan untuk mensinyesis karbohidrat dan air dan CO2 dengan bantuan sinar matahari dan klorofil melalui proses fotosintesa. Seluruh binatang dan tumbuhan yang tak berhijau daun, bakteri, virus dan manusia kebutuhan karbohidratnya tergantung pada tumbuhan berhijau daun. Secara kimiawi karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton. Secara umum karbohidrat ini dikelasifikasikan menjadi:
1) Monosakarida
Merupakan gula sederhana dengan rumus Cn(H2O)n monosakarida ini diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbon yang terdapat di dalam molekulnya.
i). Triosa, mengandung 3 atom karbon
ii). Tetrosa, mengandung 4 atom karbon
iii). Pentosa, mengandung 5 atom karbon
iv). Hektosa, mengandung 6 atom karbon
Monosakarida adalah monomer dan tidak dapat dipecah lagi menjadi senyawa yang lebih sederhana. Glukosa merupakan gula heksosa merupakan sumber energi utama bagi sel. Heksosa penting lainnya adalah fruktosa dan galaktosa.
2) Oligosakarida
Mengandung 2 sampai 10 monosakarida di dalam molekulnya. Oligasakarida yang penting bagi suatu organisme diantaranya:
i). Disakarida, mengandung 2 buah monomer, misalnya sukrosa, multosa dam laktosa.
ii). Trisakarida, mengandung 3 buah monomer, misalnya reffinosa, rabinosa dan gentianosa.
iii). Tetrasakarida, mengandung 4 buah monomer, misalnya atakiosa dan akordosa.
iv). Pantasakarida, mengandung 5 buah monomer, misalnya verbaskosa.
Oligosakarida yang paling banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang adalah disakarida yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa. Sukrosa dan maltosa terutama terdapat pada matriks sel binatang.
3) Polisakarida
Disusun oleh 10 sampai ribuan monosakarida sebagai monomer-monomer dalam molekulnya. Rumus umum polisakarida adalah (C6H10O6). Contoh yang termasuk ke dalampolisakarida adalah amilum, glikogen dan selulosa.
b. Lemak
Lemak (lipida) adalah senyawa organic yang tidak larut di dalam air, tetapi larut di dalam ether, kloroform, bensin, alcohol panas dan petroleum ether. Lemak merupakan komponen yang sangat penting bagi selaput sel, hormone dan vitamin. Lemak ini juga merupakan sumber energi bagi sel. Secara umum lemak dikelasifikasikan menjadi:
1) Lemak sederhana
Adalah ester dari alcohol atau trigliserida yang mengandung asam lemak dan alcohol.
2) Lemak campuran
Mengandung asam lemak, alcohol dan campuran-campuran lainnya. Lemak campuran yang paling penting pada tumbuhan dan binatang diantaranya fosfolipida, steroid dan glikolipida.
c. Protein
Merupakan senyawa yang sangat penting bagi matriks suatu sel. Protein disusun oleh karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Protein ini sesungguhnya merupakan [olimer dari asam amino. Asam amino adalah senyawa organic yang mengandung satu atau lebih gugusan amin (-NH2) dan satu lebih gugusan karboksil (-COOH). Asam amino ini terdapat bebas di dalam matriks sitoplasma.
Berdasarkan fungsinya protein dibedakan atas:
i). Protein struktural, yaitu protein yang membentuk bermacam-macam struktur sel.
ii). Protein fungsional atau enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai katalis spesifik pada kebanyakan biosintesis dan aktivitas metabolisme sel.
Molekul protein merupakan komponen pembentuk sel dan bagian-bagian sel seperti selaput plasma, dinding rongga sel dan organel-organel yang terdapat di dalam sel.
d. Vitamin
Merupakan senyawa organic yang hanyadiperlukan dalam jumlah sedikit oleh tubuh suatu organisme. Kekurangan vitamin dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit dan terganggunya proses metabolisme. Funk (1912) menunjukkan adanya nitrogen sebagai dasar di dalam susunan molekulnya sehingga ia menamakannya “vitamin”, yang artinya gugusan amin yang vital. Sel-sel tubuh manusiatidak dapat mensintesis vitamin oleh karena itu untuk keperluan tubuhnya vitamin diambil dari makanan.
e. Hormon
Merupakan senyawa organic yang kompleks. Hormon in terdapat di dalam sitoplasma dan berfungsi untuk mengatur sintesis RNA, enzim-enzim dan bermacam-macam aktivitas fisiologi di dalam sel. Beberapa contoh hormone yang sangat penting di dalam tubuh adalah hormon pertumbuhan, esterogen, insulin, tirkosin, kartison dan sebagainya. Hormon ini disintesis oleh kelenjar buntu (endoktrin) dan diangkut ke bagian-bagian sel organisme oleh system peredaran darah. Di dalam sel hormone ini berfungsi sebagai pengatur bermacam-macam aktivitas metabolisme. Dalam sel-sel hati mamalia, enzim yang berfungsi merubah glukosa menjadi glukogen diatur oleh hormone insulin yang disintesis oleh pulau-pulau langerhans di dalam pancreas. Lebih jauh lagi hormone tiroksin sebagai hasil sekresi kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berfungsi mengaktivkan enzim fosforilase untuk membentuk glukosa fosfat dari glikogen.
f. Asam Nukleat
Merupakan senyawa organik makromokuler yang sangat kompleks. Senyawa ini berfungsi mengontrol aktivitas biosintesis sel dan membawa informasi hereditas dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam organisme hidup terdapat 2 tipe asam nukleat yaitu Ribonucleic acid (RNA) atau asam ribonukleat (ARN) dan Deoxyribonucleic acid (DNA) atau asam deoksiribonukleat (ADN). Kedua tipe asam nukleat tersebut adalah polimer-polimer dari nukleotida. Nukleotida disusun oleh nukleosida dan asam fosfat dan nukleosida itu sendiri disusun oleh gula pentosa (Ribosa dan dioxyribosa) dan basa nitrogen (purin dan pirimidin)

Thursday 9 July 2009

BAB III KONSEP TENTANG HIDUP (BIOLOGI UMUM)

BAB III
KONSEP TENTANG HIDUP
Sampai saat sekarang, konsep tentang hidup masih sulit didefinisikan secara tepat. Manusia baru mampu mengemukakan ciri-ciri atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh makhluk hidup. Oleh karena itu pertanyaan mengenai “apakah sesungguhnya hidup itu” dan “darimanakah asal mula terjadinya kehidupan” masih belum dapat menjawab secara tuntas dan menyeluruh.
A.Abiogenesis dan Biogenesis
Manusia telah lama mempelajari bagaimana, bila dan dimana kehidupan ini dimulai. Selama ini manusia hanyalah memiliki pengetahuan tentang kehidupan yang ada dibumi. Namun para ahli memperkirakan bahwa di alam raya ini terdapat planet-planet lain yang memiliki kondisi untuk memungkinkan terjadinya kehidupan. Hanya kehidupan disana mungkin tidak sama dengan bentuk kehidupan yang ada di bumi.
Seandainya memang ada, apakah proses tyerjadinya kehidupan itu sama dengan bumi?. Manusia dengan segala pikiran yang dimilikinya berusaha mencari bukti-bukti yang sekiranya dapat memberikan petunjuk ke arah proses terjadinya kehidupan di bumi ini. Telah banyak hipotesis dikemukakan untuk menjawab tentang asal mula terdapatnya kehidupan di bumi ini. Beberapa di antaranya adalah abiogenesis dan biogenesis.
1.Abiogenesis
Bila kita lihat sekililing tempat tinggal kita, maka dengan sekali pandang saja kita akan dapat membedakan mana yang termasuk makhluk hidup dan mana yang termasuk makhluk tak hidup atau benda tak hidup.
Jika kita mengamati lebih jauh maka sesungguhnya materi atau substansi yang meyusun makhluk hidup berbeda dengan materi yang menyusun makhluk tak hidup. Memang benar bahwa materi-materi yang menyusun makhluk hidup secara langsung atau tidak langsung datang dari air, tanah dan udara yang kesemuanya itu merupakan makhluk atau benda tak hidup. Juga benar bahwa jika makhluk hidup yang telah mati, zat-zat yang menyusun akan kembali ke tanah menjadi benda-benda tak hidup kembali. Dengan demikian hubungan antara materi penyusun makhluk hidup dengan materi penyusun benda tak hidup sangat erat sekali.
Untuk membedakan antara satu dengan yang lainnya, kita hendaknya memikirkan asal dari keduanya, komposisi kimianya, struktur dan fungsinya. Marilah kita tinjau makhluk hidup dan tak hidup lebih dekat lagi.
Sejak zaman dahulu sampai beberapa abad yang lalu orang-orang mempercayai bahwa makhluk tak hidup atau makhluk yang telah mati dapat berubah secara langsung menjadi makhluk hidup. Hal inilah yang dikenal sebagai abiogenesis atau generatio spontanea.
a.Timbulanya pandanga abiogenesis
Hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya pandangan abiogenesis diantaranya adalah :
(i).Terdapatnya lebah (sesungguhnya lalat yang mirip lebah) pada setiap bangkai binatang seperti kuda, babi, anjing dan sebagainya. Mereka tidak mengetahui bahwa sesungguhnya lalat-lalat tersebut berasal dari tempayak (larva) yang menetes dari telur yang diletakkan pada bangkai tadi oleh induk lalat. Oleh karenanya mereka berpendapat bahwa lalat berasal dari daging yang membusuk.
(ii).Terdapatnya ikan dan katak pada perairan-perairan yang terbuka. Orang-orang dulu tidak mengetahui mengapa pada perairan yang terbuka bisa terdapat ikan dan katak. Mereka mengemukakan pendapatnya binatang-binatang tersebut dihasilkan di dalam awan selama angin ribut yang disertai guntur lalu jatuh ke bumi bersama-sama hujan.
(iii).Setelah ditemukannya mikroskop, ternyata pada perairan yang diamati tampak terdapat mikroorganisme yang banyak sekali. Kebetulan air yang diamatinya itu adalah air rendaman jerami. Maka timbulah dugaan bahwa mikroorganisme berasal dari rendaman jerami.
Pandangan abiogenesis ini diterima orang-rang tanpa ada pertanyaan-pertanyaan sampai abad ke-17.
b.Pendukung-pendukung abiogenesis
(i).Aristoteles adalah seorang ahli filsafat Yunani, ia mengemukakan bahwa kehidupan berasal dari materi tidak hidup. Materi tersebut mempunyai “kekuatan” yang dapat berubah menjadi organisme.
(ii).Jen Batiste Van Helmont, seorang tabib berkebangsaan Belgia ini mengemukakan suatu resep cara membuat tikus. Ia berpendapat bahwa tikus berasal dari gandum dan keringat manusia. Menuruntnya pakaian kotor yang berkeringat, bila ditempatkan dalam kotak terbuka dengan diberi gandum, maka dalam 21 hari akan menghasilkan tikus.
(iii).John Needham, seorang saintis berkebangsaan Inggris, berpendapat bahwa mikroorganisme berasal dari benda mati yaitu air kaldu. Ia melakukan percobaan dengan memanaskan air kaldu biri-biri di dalam botol yang tidak begitu rapat untuk beberapa menit. Setelah beberapa hari ia memeriksa air kaldu tersebut didapatkan banyak sekali mikroorganisme. Dengan demikian ia menarik kesimpulan bahwa mikroorganisme (makhluk hidup) berasal dari air kaldu (benda tak hidup).
2.Biogenesis
Pada abad ke-17 Francesco Redi seorang berkebangsaan Itali menyatakan bahwa pandangan abiogenesis tidak ditunjang oleh suatu eksperimen yang dapat dipertanggung jawabkan. Pada tahun 1668 Redi melakukan eksperimen untuk membuktikan hipotesisnya. Dalam melakukan eksperimennya ini Redi menggunakan suatu langkah-langkah yang dapat diuji oleh standar sains modern sekarang ini.
Redi menempatkan daging ular, ikan dan belut pada botol-botol yang bersih. Selanjutnya ia mempersiapkan set duplikat yang sama banyak. Satu set dari botol-botol tersebut dibiarkan terbuka dan satu set lainnya ditutup rapat. Lalat segera tertarik pada botol yang terbuka dan mereka mepeltakkan telur-telurnya. Dalam waktu beberapa hari saja tampak tempayak dalam botol yang terbuka. Beberapa minggu keudian Redi membuka botol yang ditutup rapat rapat dan ternyata daging-daging telah membusuk akan tetapi disana tidak terdapat tempayak.
Dengan ekesperimen ini Redi berkesimpulan bahwa lalat berasal dari lalat dan bukan oleh generatio spontanea dari daging yang membusuk.
Pernyataan Redi ini ternyata dibantah oleh pendukung abiogenesis yang menyatakan bahwa udara memgang peranan penting sebagai “dasar pengaktifan” atau “gaya hidup” untuk terjadinya generati spontanea. Jadi tidak adanya lalat pada botol yang tertutup disebabkan udara dari luar tidak dapat masuk. Dengan demikian percobaan Redi yang pertama meliputi 2 variabel yaitu lalat dan udara.
Selanjutnya Redi membuat percobaan kedua menggunakan set botol yang sama akan tetapi satu set botol tersebut ditutupnya dengan menggunakan kain sehingga udara dapat masuk secara bebas. Tertnmyata pada botol-botol yang ditutup dengan menggunakan kain juga tidak terdapat tempayak.
Lazarro Spallanzani seorang saintis berkebangsaan Itali menentang eksperimen dan kesimpulan yang dikemukakan oleh Needham. Spallanzani menyatakan bahwa Needham tidak memanaskan air kaldu cukup lama untuk mematikan organisme di dalam air kaldu tersebut. Dia berpendapat bahwa mokroorganisme yang berlimpah pada air kaldu setelah beberapa hari tumbuh dari organisme yang masih hidup dalam air kaldu karena pemanasannya kurang lama, jadi bukan terjadi karena generatio spontanea.
Pada abad ke-19 Louis Pasteur seorang ahli kimia Perancis dengan keyakinannya menolak pandangan generatio spontanea. Pasteur yakin bahwa mikroorgansime datang dario udara.
Dalam menguji hipotesisnya Pasteur melakukan beberapa eksperimen yang sangat baik dengan generatio spontanea. Untuk percobaan ini Pasteur menggunakan larutan ragi, larutan gula dan juice yang dimasukkan ke dalam botol berleher panjang> Botol tersebut ditutup secara rapat lalu dididihkan.
Pasteur selanjutnya mengambil botol-botol steril dan diisi oleh cairan-cairan yang dididihkan tadi. Botol-botol tersebut dibuka di beberapa tempat diduga mengandung kadar debu yang berbeda-beda sampai di pegunungan. Dari hasil percobaan menggunakan debu ini ternyata diperoleh hasil pertumbuhan mikroorganisme yang berbeda-beda jumlahnya. Botol yang dibuka di daerah pegunungan menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme yang paling sedikit. Percobaan ini menunjukkaan bahwa miroorganisme terdapat di udara bersama-sama partikel debu.
Eksperimen selanjutnya Pasteur menggunakan botol-botol yang berbentuk leher angsa. Ia memanaskan larutan ragi dan gula ke dalam botol yang berleher panjang, kemudian memanaskan bagian leher botol itu dan membengkokannya menjadi bentuk S yang menyerupai leher angsa. Setelah itu ia memanaskan botol-botol itu untuk beberapa waktu.
Ketika larutan dididihkan, udara dalam botol akan tertekan keluar dan akan masuk kembali waktu larutan mendingin. Selama percobaan udara bergerak secara bebas melalui leher yang terbuka, tetapi air debu akan tertahan pada bagian lekukan (tangga) leher botol.
Setelah beberapa hari Pasteur memeriksa larutan yang terdapat di dalam botol tersebut di bawah mikroskop, ternyata di sana tidak tampak adanya mikroorganisme. Tetapi jika botol itu dimiringkan dan larutan dibiarkan mengalir ke dalam leher botol yang melengkung tempat air atau debu tempurung, maka dalam beberapa hari saja pada larutan itu akan banyak ditemukan mikroorganisme.
Dengan demikian eksperimen Pasteur ini menolak semua argumentasi lawan-lawannya dan berkesimpulan bahwa:
a.Pemanasan tidak merusak bahan atau larutan yang terdapat dalam botol.
b.Larutan dalam botol cocok untuk pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lainnya.
c.Mikroorganisme tidak tumbuh secara spontan dari larutan atau bahan mati, tetapi telah ada sebelumnya di udara bebas bersama-sama dengan debu atau air.
Hasil eksperimen Pasteur ini akhirnya mengganti konsep abiogenesis atau generaio spontanea dengan biogenesis yang berarti bahwa kehidupan itu berasal dari kehidupan sebelumnya. Selanjutnya terkenal dengan semboyan omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, yang artinya semua makhluk hidup berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup.

B. Asal Mula Kehidupan Secara Spontan Pada Tingkat Molekuler

Ahli biokimia berkebangsaan Rusia (1894) A. I Oparin adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi jauh sebelum kehidupan ini ada. Dalam bukunya “asal mula terjadinya kehidupan di bumi”, dia mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi selama evolusi terbentuknya bumi beserta atmosfirnya.

Atmosfir bumi mula-mula memiliki air, metan dan amonia. Zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan menjadi suatu koloid yang disebut koaservat yang berisi campuran makro molekul yang sangat penting bagi kehidupan, misalnya protein, lemak, asam nukleat dan sebagainya. Koaservat ini belum merupakan makhluk hidup, tetapi betingkah laku mirip seperti sistem biologi, melalui seleksi alam akhirnya mampu melakukan reproduksi dengan fragmentasi. Percobaan-percobaan yang bertujuan untuk membuktikan hipotesis Oparin ini telah dilakukan oleh A. L Hererra (1942). Dalam percobaan-percobaannya ini dihasilkan dua macam asam amino dan suatu zat pimen. Akan tetapi dia gagal mengkorelasikan pendapatnya dengan masalah asal mula terjadinya kehidupan.

Selanjutnya Miller dan gurunya Harold Urey, pada tahun 1953 merancang suatu alat untuk membuktikan asal mula terjadinya kehidupan di bumi. Alat ini disimpan pada suatu kondisi permukaan yang diperkirakan sama dengan kondisi pada waktu sebelum adanya kehidupan. Ke dalam alat ini dimasukkan bermacam-macam gas seperti H20 (air), H2 (hydrogen), CH4 (metan) dan NH3 (ammonia). Gas-gas ini diduga sama dengan gas gas-gas yang terdapat pada waktu itu. Selanjutnya pada alat tersebut diberikan aliran listrik 75.000 volt (sebagai pengganti kilatan halilintar yang selalu terjadi di alam pada waktu tersebut). Dari hasil percobaannya ini Miller mendapatkan zat organik berupa asam amino yang merupakan dasar kehidupan bagi suatu organisme. Selain asam amino diperoleh juga asam hidroksi, HCN dan urea.

Apakah hasil percobaan Miller dan yang lainnya telah dapat menjawab pertanyaan “apakah sesungguhnya hidup itu”?. Sudah tentu belum, percobaan-percobaan tersebut tidak pernah menghasilkan makhluk hidup.

Demikian pula mengenai apa sesungguhnya hidup ini. Sampai saat ini orang baru mampu menjawab pertanyaan; ciri-ciri atau kegiatan-kegiatan apakah yang dilakukan oleh makhluk. Jawaban itu pun sesungguhnya masih jauh dari sempurna. Adapun beberapa ciri makhluk hidup di antaranya:

a. Makhluk hidup mempunyai susunan kimia yang kompleks

b. Makhluk hidup memerlukan energi

c. Makhluk hidup mempunyai sel atau susunan sel

d. Makhluk hidup mampu melakukan pertumbuhan dan perkembangan

e. Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk melakukan reproduksi

f. Makhluk hidup mempunyai rentangan hidup tertentu

g. Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk mengadakan respon

h. Makhluk hidup melakukan respirasi

i. Makhluk hidup melakukan ekskresi

j. Makhluk hidup melakukan regulasi



B. Metode Ilmiah (BIOLOGI UMUM)

B. Metode Ilmiah
1. Pengertian Sains
Sejak kebudayaan Yunani khususnya setengah abad terakhir ini, selain biologi teknologi dan sains-sains yang lainpun mulai berkembang ke seluruh dunia. Perkembangan sains ini sedikit demi sedikit telah menghilangkan kepercayaan pada tahayul atau prasangka yang telah banyak dianut orang-orang pada zaman dahulu. Lebih dari itu perkembangan sains telah banyak mempengaruhi kehidupan manusia.
Sains-sains yang baru, dari tahun ke tahun telah banyak ditemukan oleh para ahli, sebagai contoh; pada abad ke-17 William Harvey seorang tabib berkebangsaan Inggris mengemukakan bahwa peredaran darah pada tubuh manusia adalah melalui arteri dan vena, yang mana sebelumnya telah dipercaya bahwa aliran darah pada vena di dalam tubuh seperti pasang surutnya air laut. Pada abad ke-18 Edward Yenner seorang dokter berkebangsaan Inggris menemukan vaksin pertama untuk melawan smallpox (cacar). Banyak lagi ilmu-ilmu lain yang telah ditemukan oleh para ahli.
Sains terus menerus bertambah dan berkembang serta hasil penelitian dari sain-sains tersebut dapat dirasakan oleh setiap warga masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan manifestasi dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari menimbulkan suatu pertanyaan “Apakah sebenarnya sains itu”?.
Istilah sains berasal dari bahasa Inggris “Science” yang artinya ilmuilmu pengetahuan. Akan tetapi sesungguhnya apabila orang berbicara tentang sains, maka yang dimaksudnya adalah “natural science” atau ilmu pengetahuan alam. Sains dapat dibedakan atas:
a.Sains fisik (Physical Science); fisika, kimia, geologi.
b.Sains biologi (Biological Science); biologi, sosiologi, dan psikologi.
Beberapa definisi tentang sains diantaranya adalah:
a.Sains adalah susunan pengetahuan yang sangat penting.
b.Sains adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi.
c.Sains adalah sekumpulan pengetahuan yang dihimpun melalui metode ilmiah.
Definis-definisi lain tentang sain sesungguhnya masih banyak, akan tetapi semuanya itu bertujuan sama yaitu untuk menjelaskan apa sebenarnya sains itu. Namun suatu hal yang perlu kita ketahui bahwa sains sebagai ilmu hanya berarti atau mempunyai makan kalau dapat dipergunakan untuk kesejahteraan umat manusia dan bukan sebaliknya. Sains itu sendiri sesungguhnya meliputi produk atau hasil, proses dan aplikasi.
2. Langkah-Langkah Para Saintis di Dalam Memecahkan Suatu Masalah
Di dalam memecahkan suatu masalah yang mereka hadapi para saintis menggunakan suatu langkah atau metode tertentu, sehingga mereka dapat mencapai hasil-hasil yang diharapkan. Meskipun banyak metode yang telah dikembangkan oleh para saintis untuk memecahkan suatu masalah, akan tetapi pola dasar dari langkah-langkah yang digunakan oleh para saintis itu dikenal dengan langkah-langkah ilmiah dan dan metodenya itu sendiri dikenal dengan metode ilmiah.
Metode ilmiah adalah suatu prosedur penyelidikan yang teratur dan logis yang dalam kenyataannya merupakan langkah-langkah sistematissecara deduktif berdasarkan akal sehat.
Langkah-langkah yang digunakan oleh para saintis dalam menggunakan metode ilmiah adalah sebagai berikut:
a.Menentukan masalah
b.Merumuskan masalah
c.Mengumpulkan informasi
d.Menyeleksi dan mengklarifikasi data
e.Merumuskan hipotesis
f.Melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis
g.Melakukan pengamatan terhadap eksperimen yang sedang dilakukannya
h.Mengambil atau membuat kesimpulan dari hasil eksperimen
Perlu dijelaskan bahwa langkah-langkah seperti yang dijelaskan dalam metode ilmiah di atas tidak harus selalu diikuti sepenuhnya, karena ada kemungkinan beberapa langkah dasar metode tersebut tidak diperlukan































Wednesday 1 July 2009

Biologi Umum BAB I Biologi Sebagai Ilmu

BAB I

Biologi Sebagai Ilmu

Biologi adalah suatu ilmu tentang kehidupan. Untuk mengenal hakekat hidup serta alam kehidupan diperlukan suatu cara atau metode. Sebagaimana ilmu-ilmu yang lain, dalam biologipun kita harus mempelajari buku-buku dan laporan-laporan yang telah ditulis oleh para ilmuwan lainnya, akan tetapi ini saja sudah tentu tidak cukup. Ilmu selalu bertujuan untuk mencari kebenaran. Namun ilmu tidak akan dapat membawa kita pada kebenaran mutlak. Oleh karena itu seorang ilmuwan tidak boleh percaya begitu saja pada laporan-laporan yang telah ditulis oleh ahli-ahli lainnya.

Seorang ilmuwan harus melakukan pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan sendiri di dalam laboratorium untuk menguji kebenaran dan kesimpulan-kesimpulan yang telah didapatkan oleh ahli-ahli lainnya, atau menemukan ilmu-ilmu yang baru. Pekerjaan seorang ahli saja masih belum merupakan suatu ilmu bila hasil pekerjaannya itu tidak dapat diperkuat oleh ahli lainnya atau tidak dapat diulangi oleh orang lain.

Pengujian atau hasil pekerjaan seorang ahli hanya dapat dilakukan jika ahli lain mengetahui pekerjaannya. Oleh karena itu ia harus dapat melaporkan dengan lengkap dan teliti apa yang telah dikerjakannya dan apa yang telah diamatinya.

A. Pengertian Biologi

Telah disebutkan di bagian atas bahwa untuk mengenal hakekat hidup serta alam kehidupan diperlukan suatu cara atau metode. Biologi yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang materi dan energi yang berhubungan dengan makhluk serta proses-proses kehidupan.

Apakah sesungguhnya biologi itu?. Kata biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu; “Bios” berarti “hidup” dan “Logos” berarti “ilmu” atau “belajar tentang”. Jadi biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sesuatu yang hidup serta masalah-masalah yang menyangkut hidupnya. Karena telah merupakan kenyataan, sesungguhnya sejak permulaan kehidupannya di bumi ini, manusia telah dihadapkan pada masalah-masalah yang senantiasa berhubungan dengan kehidupannya.

Seperti ilmu-ilmu yang lain, biologi juga merupakan suatu data penyelidikan tentang kejadian-kejadian serta masalah-masalah yang perlu untuk dimengerti dan dipecahkan. Misalnya saja penyakit, kebersihan, makanan dan sebagainya.

Timbulnya masalah itu menyebabkan manusia berpikir untuk mencari sebab-sebabnya yang diteruskan dengan cara-cara pemecahannya. Jadi sesungguhnya biologi itu timbul dari rasa ingin tahu terhadap dirinya dan kehidupan-kehidupan lainnya.

Biologi mempelajari semua makhluk hidup tidak saja tumbuhan dan binatang yang hidup di bumi sekarang ini, tetapi juga tumbuhan dan binatang yang telah hidup di masa lampau. Dengan demikian definisi yang lebih baik dari biologi adalah “ilmu tentang makhluk hidup”.

Para ahli biologi telah menggambarkan dan memberi nama hampir satu setengah juta jenis tumbuhan dan binatang yang masih hidup, serta mereka telah menggambarkan dan memberi nama hampir satu juta tumbuhan dan binatang yang telah hidup dan mati pada masa lampau.

Secara morfologis dan anatomis diantara makhluk hidup itu sendiri terdapat perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan.Coba perhatikan perbedaan antara tumbuhan, binatang, dan manusia, tentunya banyak sekali perbedaan-perbadaannya.

Biologi juga ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara makhluk hidup dengan yang lainnya. Misalnya, apakah kita akan melindungi rusa-rusa yang hidup di hutan dengan membunuh harimau-harimaunya?. Tampaknya demikianlah jalan yang paling baik, tetapi kita harus ingat bahwa dengan tidak adanya harimau yang memangsa rusa, maka perkembang biakan rusa tersebut akan berjalan sangat cepat. Hal ini dapat mengakibatkan tumbuh-tumbuhan makanan rusa yang ada di hutan akan habis dimakan oleh rusa itu, yang pada selanjutnya rusa-rusa tersebut akan mencari makanan keluar hutan. Dalam pencarian makanan tersebut besar kemungkinan rusa-rusa itu merusak lahan pertanian yang diusahakan penduduk. Jadi di sini dapat kita lihat bahwa dengan membunuh harimau tersebut kita telah merusak keseimbangan alam.

Dengan uraian di atas, sekarang kita akan dapat menduga bahwa biologi adalah juga mengenai kita, kehidupan kita, kelakuan kita, kesehatan kita dan bahkan masa depan kita, karena seperti ilmu-ilmu lainnya biologi menekankan pada masa yang akan datang.

Dengan kemajuan-kemajuan teknologi yang dicapai oleh manusia, akhir-akhir ini telah banyak penemuan-penemuan baru yang dapat diperunakan oleh umat manusia untuk kesejahteraannya seperti dibidang kesehatan, pertanian, perikanan dan sebagainya.

Cabang-cabang Biologi

Sejak kebudayaan Yunani, timbulah fase baru bagi perkembangan biologi. Gejala-gejala yang tibul di alam sudah mulai disadari oleh anggota-anggota kelompok masyarakat, sehingga mereka tidak tergantung lagi pada seseorang yang pada waktu itu dianggap sebagai pemukanya. Misalnya saja dalam masalah pengobatan penyakit, mereka akan mau mengerjakan apa saja yang dikatakan dukun atau tukang sihir, walaupun apa yang dikatakan oleh dukun atau tukang sihir tersebut tidak masuk di akal atau bertentangan dengan logika.

Dengan ikut sertanya masyarakat berpartisipasi dalam menangani masalah-masalah yang mereka hadapi, khususnya masalah-masalah biologi, maka penngetahuan mengenai biologi semakin berkembang.

Perkembangan yang sangat pesat ini dapat kita lihat dengan timbulnyailmu-ilmu yang merupakan cabang biologi. Secara umum berdasarkan jenis organisme yang dipelajarinya, biologi dapat dibagi menjadi:

a. Botani : Mempelajari semua segi kehidupan tumbuh-tumbuhan.

b. Zoologi : Mempelajari semua segi kehidupan binatang.

Berdasarkan segi-segi tertentu dari organisme yang dipelajarinya, biologi dapat dibagi dalam beberapa cabang, diantaranya:

a. Morfologi : Mempelajari bentuk dan struktur suatu organisme.

b. Fisiologi : Mempelajari kefaalan/cara kerja dari tubuh suatu organisme.

c. Embriologi : Mempelajari perkembangan suatu organisme dari mulai zigot sampai menjadi dewasa.

d. Ekologi : Mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

e. Mikrobiologi : Mempelajari organisme yang berukuran mikroskopis.

f. Taksonomi : Mempelajari klasifikasi/penggolongan tumbuh-tumbuhan dan binatang.

g. Genetika : Mempelajari tentang cara menurunnya sifat-sifat pada makhluk hidup.

h. Evolusi : Mempelajari suksesi atau perubahan-perubahan dari jenis makhluk hidup di dalam sejarah bumi.

i. Sitologi : Mempelajari susunan dan fungsi sel.

Sesungguhnya masih banyak cabang-cabang biologi lainnya, terutama cabang biologi yang baru sebagai hasil penemuan para ahli di abad sekarang ini.

Terapi Air

Terapi Air

Menurut pengalaman, manusia biasanya lebih cepat meninggal bila tidak minum daripada tidak makan, maka dari itu dehidrasi atau keadaan tubuh kekurang cairan merupakan hal yang berbahaya. Kalo kamu pengen tahu gimana ciri jika someone mengalami dehidrasi kamu tinggal lihat aja air seninya, kalo air seninya itu berwarna pekat dan bau menyengat itu tandanya dia dehidrasi, tapi gak cuma itu ajah biasanya bau badan yang kurang sedap dan sakit pinggang adalah tanda lain dari kekurangan tubuh.

Yang pasi gak ada patokan khusus seberapa banyak air yang harus kita minum setiap harinya, tapi minum setelah makan sangat penting, karena air minum akan membantu pemrosesan makanan danmenghantarkan sari-sari makanan ke jaringan tubuh.

Metode terapi air yang bisa menangakal berbagai penyakit, yaitu minum air putih 1,5 liter sesudah bangun tidur. Akan tetapi cara ini alangkah baiknya kalo dilakukan secara bertahap. Pertama-minumlah dua gelas, mungkin akan terasa mual, tapi istirahatkan beberapa menit. Lalu setiap kira-kira 5 menit minumlah segelas demi segelas sampai habis.

Once again, lakukan metode ini secara bertahap sesuai kondisi tubuh kita, baik jumlah liter maupun lama waktu terapinya. Kita bisa mulai dan menambah volume minum airnya sedikit demi sedikit, dan setelah kondisi tubuh membaik kurangilah sedikit demi sedikit sampai volume normal. Dan yang gak kalah penting dan yang terpenting adalah satu jam sebelum dan sesudah terapi ini sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan.

Pastinya kita ingin sehat dong, dan mungkin bagi kamu yang lagi bermasalah dengan berat badan atau sekedar ingin terlihat awet muda, saya sarankan kamu coba terapi air putih ini, udah murah, mudah, menyejukkan, menyenangkan lagi, dan jangan lupa doa dulu sebelum minum.

Mudah-mudahan bermanfaat dan silahkan mencoab!

Dari berbagai sumber